Kamis, 08 Maret 2012

Mungkin Kecewa


Aku mungkin yang sedang bersiap kecewa,
Dihalauan kata ketika nurani berkata malam tlah tiba
Dengan abu abu jingga diujung tepian bumi
Dengan langit yang mulai mati menghitam atau mungkin hanya tinta kehidupan

Bersiap kecewa karena disaat malamlah ia kan terbaring diatas sana
Menyebarkan kata kata hingga jatuh dibawah tempat beranda angin biasa enggan berputar,disini
Yang terdengar dia mulai senyap menghilang bersama jarum jam
Mengucapkan salam malam dan menyuguhkan pisau malam yang siap merajang

Merajang,bukan karena kau penjahat dikediaman malam
Atau mungkin bukan juga terlalu fulgar aku sebut kau serupa perajam,kau berpisau bukan rajam

Mulai diiris,tipis saat 22.00 datang dan kita mulai berpencar,

Aku hanya merenungkan simpati yang mulai menjadi banaspati dalam hati
Membiarkan kau yang mungkin sudah beberapa kali mengacungkan belati sedetik setelah kau tebar bunga
Hampir lupa rasa saat kau berkata perang dan aku hampir mati

Aku  heran mengapa engkau yang mampu seperti itu
Padahal perangaikupun bisa lebih kejam mencabik cabikmua,atau aku hanya berilusi?

Mungkin ada kebaikan dalam pandanganmu itu hingga aku  terluluhkan sekejap,
Aku terbiasa mendengar nada nasihat,dan kau tebar itu
Aku terbiasa menyerap hikayat dan kau setitik mulai mengenalkan alur
Ada kesamaan batu dalam kepala,hingga aku dapat bercermin saat dialog malam datang dan kita berbincang,

Siap kecewa,karena aku yang tau perangaiku,dan mulai tau perangaimu,serupa

Minggu, 04 Maret 2012

Luka SARA 1999


Aku hanya duduk terpaku melihat butiran air mata seperti hendak membumi malam kemarin. Suaranya hampir senyap,terawangan pandangannya kian dalam nan jauh. Mungkin sedang pedih hatinya menerawang kenangan pahit saat clurit clurit berserakan dijalan,hasil dari peperangan.

Batu batu tak lagi beraturan,ada yang seukuran kelapa,seukuran gula jawa,bahkan seukuran setengah roda sepeda. Bukan lagi dikali kali atau pantai tepi rumah,tapi sudah menjelma menjadi kejam membongkar jendela jendela,yang bahkan sudah ditutup horden guna menipu mata pemberontak untuk berpesan telah kabur menghilang. Ya,sebagian penutup horden tak sempat lari kehutan yang jaraknya ribuan mill dari pantai. Belum sempat mengepak semua pakaian dan bekal makanan,hanya ada beberapa ribu uang dikantong celana berlubang dan berbau debu darah mengering.

Sebuah malam kelam melenyapkan hunian berderet sederhana,pemberontak menentang alam. Berusaha menciptakan siang dengan mengorbankan atap atap rumah pantai dan menumbalkan penghuni yang tak sempat lari dan terjerembab dikepungan kaki kaki bersandal jepit dengan parang dan pedang ditangannya. Yang tiba tiba dengan teganya menghempas leher tak tau apa muasal dasar peperangan diranah tanahnya.

Pemuda berlari lari sambil menjnjing surat tanah menuju pegunungan terdekat. Mencoba melarika diri dari ratusan orang bermata api. Entah apa yang ada dalam fikiran pemuda,ia hanya sedang berusaha menyelamatkan nasi untuk makan keluarga kedepannya. Walau tidak satupun yang tahu semua saudara saudaranya berpencar masih menahan nyawa atau telah direnggut kematian. Berpencar seperti tak juga menyelamatkan. Deretan rumah pantai sudah dikabarkan hangus,tercium asap sagu sisa didapur,bahkan bercampur asap abu mayat yang terjebak dirumah yang sekarang menjadi perapian.

Nafas kian tersengkal,rimbun pepohonan kian mendekat dan kaki kian berpelan menetap. Gelapnya malam tidak memungkinkan kan tau mana yang seperjuangan dan mana yang sudah tau lokasi persembunyian dan menyamar guna pembantaian berikutnya, kini semua hampir sama,salib salib tak berani lagi digantungkan dileher. Perempuan perempuan muslim kian takut berkerudung dan semua menjelma menjadi netral dan hendak menjadi putih dipenampilan.

Selasa, 28 Februari 2012

Dialog Aku


Hanya sedang ingin berdialog dengan kemarahan

Di dentingan malam nan kelam,sebuah tragedy bersilouit di angan angan…
Ada sebuah kemunafikan besar terpapar diudara
Dimana kita seolah diwajibkan bermahkota kecantikan dengan berbagai atributya
Dengan gelang waktu besar dikejar target Mencari yang kaya dan yang berharta jutaan

Aku seperti sedang ditekan,
Yang biasa berbincang dengan saudara sehati tentang motivasi dan arti kehidupan,masa depan
Kini hanya didominasi tentang tampang dan tampilan
“kita harus dibingkai sebaik mungkin,yang ter-apik yang terbanyak diincar dan berteman”

Aku bahkan kasian dengan  hati,yang mulai aku bujuk untuk ikut pula bersandiwara
Tapi ia malah merajuk tak bergeming,
Lirih berbisik kembali memutar visi dan misi yang telah aku bangun,
Tentang prinsip hidup yang sudah dipelupuk mata


Yang aku tau mereka kan terkejut saat aku kembali menjadi diriku,
Yag memang tak pernah bisa diam
Yang paling sukar bersolek dan mencoba mensyukuri dan memperbaiki sewajarnya
Yang memang tak terlalu pandai memberikan isyarat “tidak”
Dan yang memang harus berkehidupan lebih normal

Aku memang hanya satu koma pendapat yang stagnan
Yang hanya akan disudutkan dan bukan apa apa dipandang mereka
Tapi aku masih menghormati mereka,memmbiarkan cara mereka menegakan HAK

Dan aku sedang tak berharap banyak kan mereka hormati,
Karena akulah yang kan menghormati diri,dan membiarkan rohku sendiri berjalan dinurani dan teori praktisi


“Lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan” Soe

Rabu, 22 Februari 2012

Big Enemy


“tinnnnnn….. tiiinnn”
” iya iya pah…iyaaaaaaaaaaa” 
Dila berlari tergopoh gopoh keluar dari kamarnya sambil menjinjing setelan dress selutut batik coklat muda mix merah hatinya. Tangan kanannya juga kerepotan mengait tas tangan ditambah lagi menjinjijng  sepatu highhills 5 Cm.

“Awas awas… missi ndra misi….” Dila melempar tas tangannya dan membuka pintu belakang inova yang sudah menunggu lima belas menitan didepan pintu rumahnya.. andra adik kecilnya yang pendiam itu seperti enggan diganggu bermain games. Mas Danu yang duduk disebelah ayah masih terus menghentak hentakan kakinya sambil mendengarkan I Pad dan memperhatikan penampilan adik perempuan satu satunya itu. 
“Dasar cewe,hahahaha…. “ ms Danu tertawa sadis melihat Dila.
“Terserah deh pada ketawa girang,” Dila duduk disamping adiknya Andra. 

Dila memang tidak terbiasa berpenampilan terlalu feminim seperti itu. Mungkin karena dia tidak mempunyai saudara kandung perempuan dirumahnya membuat dia begitu terbiasa hidup seperti laki laki. Hanya sesekali saja Dila berpenampilan feminim,seperti hari itu saat Dila beserta Ayah dan kedua saudaranya hendak menghadiri acara resepsi pernikahan anak dari teman satu Angkatan Militer dengan Ayahnya.

Ayah Dila tarik gas dan meninggalkan rumah yang bertaman luas itu. Sepuluh menit berselang HP ayah berbunyi,ayah Dila yang sedang berkonsentrasi menyetir langsung merogoh rogoh saku celananya..
“Iya hallo,assalamualaikum boss.. telat ni aku,dua puluh menit deh…. Oh iya iya,beneran 20 menit sampe.. oke… oh yaa.. siap boss!” satu alis Andra naik mendengar percakapan ayahnya. Perjalanan yang harusnya setengah jam lebih akan menjadi dua puluh menit. Andra dan mas Danu langsung mengencangkan sabuk pengamannya. Dan tiba tiba… wussssssssssss

Selasa, 14 Februari 2012

Que Sera Sera


When I was just a little girl
I asked my mother what will I be
Will I be pretty
Will I be rich
Here's what she said to me

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

When I was just a child in school
I asked my teacher what should I try
Should I paint pictures
Should I sing songs
This was her wise reply

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

When I grew up and fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will there be rainbows day after day
Here's what my sweetheart said

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera

What will be, will be
Que sera sera...



Que sera sera,Que sera sera. Seorang teman menularkan kekagumannya terhadap makna mendalam dari lagu ini. Lirik sederhana,mengingatkan masa kecil kita dan besarnya arti usaha dan menerima.Sebuah lagu anak yang diambil dari bahasa spanyol yang berarti "Apapun yang akan terjadi,terjadilah". Dijadikan salah satu jingle iklan produk Holcim "Que sera sera,selama ada holcim jadi apapun juga pasti sempurna".

Hujan Pagi Tadi


Terimakasih telah datang

Hujan,terimakasih telah mau menyentuh pipiku pagi ini
Datang dengan tenang tanpa gemuruh dan semburat kilat diatas sana
Teramat tenang hingga detikan waktu menghilangkan pagi pagi yang biasanya terlalu buruk dan menekan itu

Mungkin aku terlalu merindukan The panas hari hari ini
Merindukan makan bersama dan bercanda tertawa
Hingga akupun mulai merasa gerimis pagi tadi mampu mengisi ruang nasihat yang sedang kosong ini

Semoga kau menemui  lagi nanti saat aku pulang,membantu meredakan panas didahiku




Minggu, 12 Februari 2012

Beruntungnya Ditakdirkan Sebagai Perempuan


Ada sebuah perasaan terharu saat pandanganku terpaku. Berdiri dipagar wahana permainan ayunan di dekat loby 7 MOI mencoba mengisi waktu menunggu. Dua pasang kaki kecil tergantung dikursi membelakangiku. Satu pasang lebih kecil dengan sepatu cat dan sepasang lagi bersepatu pink,kaka adik fikirku menerka. Dan saat tombol otomatis dipencet oleh permpuan berseragam hijau penjaga wahana terdengar suara menjerit dan menangis saat ayunan semakin lama semakin tinggi. Sang ibu langsung masuk dan mencoba mendekati wahana dan berusaha menghibur dan meyakinkan putra kecilnya yang ketakutan bahwa mereka kan baik baik saja.

Ada kekhawatiran dan kecemasan dimata perempuan itu. tapi tetap berusaha tenang dan tersenyum untuk tidak menambah takut perasaan putra kecilnya. Tetap tenang dan tersenyum bahkan saat wahana berhenti dan sang anak berlari mendekatinya,mencoba menanamkan fikiran positif dan menghapus air matanya. Tetap tenang dan tersenyum.

Bukankah aku kelak kan menjadi seorang ibu? Seperti wanita itu. yang kan menjadi naungan paling besar dan harus menjadi tempat terbaik bagi anak anakku kelak seperti anak anak itu?. bukankah kelak aku kan menjadi seorang ibu yang menjadi guru dan pula panutan bagi anak anakku?. Bahkan melakukan hal yang sama seperti wanita itu mengajak anak anakku bersenang senang untuk metoda pengenalan lingkungan.

Hati rasanya gemetar saat kulihat seorang lagi wanita muda duduk didepan café mungil lumayan dekat denganku,sambil berbincang riang dengan putra kecil yang duduk dikursi depannya sambil menunggu makanan pesanan datang. Aku seperti kembali ditegurkan untuk  sadar kelak aku kan menjadi kunci akan kelurusan langkah putra putriku. Menjadi wanita taktis yang bisa membagi waktu untuk mengurus suamiku kelak,menyiapkan sarapan,makan siang,makan malam, bahkan selalu menyiapakan jajanan sehat yang menjadi favorit suami dan anakku. Membereskan rumah,turut memilih sekolah terbaik buat anakku dengan suamiku,bahkan dibalik kepadatan waktu itu akupun kan lebih bijak pula jika mampu menyenangkan hati suami serta putra putriku dengan berlibur seperti yang dilakukan wanita wanita disekitarku saat itu. dan yang terpenting mengenalkan arti kehidupan

Seorang babysitter berjalan ogah ogahan mengikuti gadis kescil berkuncir dua dengan tas kecilnya. Dengan gaya naklnya perempuan kecil itu mengetuk ketukkan kaki kirinya dengan tangan kanan member tanda kepada babysitternya untuk meminta kartu berlangganan untuk bermain diwahana mobil mobilan. “tegakah nanti aku membiarkan anakku kan kehilangan tanganku yang seharusnya menggandeng tangannya saat bermain,akaknkah aku sebodoh itu membiarkan anakku lebih lama bermain dengan orang lain yang belum tentu ikhlas menjadi pengganti sementaraku?”.

Kamis, 02 Februari 2012

Tetaplah Maya


23 April 2011

Jika memang kau secermin dengan faktamu,
Aku ingin kau mampu tau dimensi yang ini
Bayangan keledai yang bersaut sautan akan ubahmu
Tersenyum saat bungah didadamu
Menangis saat kau tertitih dihadapanku

Jika memang kau sejalan dengan sang surya
Maka aku berdoa kau takan pernah lupa asa
Walau sang bagaskara sejenak bahkan berabad diatas pendirianmu
Berada  disana kan membutakanku danmemusnahkanku
Tatap tak akan ada ruangku untuk mewujudkan nyata jasadku bagi pandanganmu

Aku tau aku bukan bidadari bahkan malaikatmu
Dan aku tidak pernah segila akal  mencari jalan itu
Berharap diikat dikepalamu pun tak terfikir dalam anganku
Karena aku tau,
Aku hanyalah maya hitam pekat
Yang hanya gelap rata saat beribu warna menghujanimu
Yang hanya semu saat kau mencari tau jasadmu
Dalam permukaan yang bahkan sebening bongkahan embun yang hanya bisa menyentuhmu saat horizontal mengunci tubuhku,dan tetap hanya dibawahmu
Yang matamupun tak mampu menemukan mataku
Saat kau tertunduk merendah dari ribuan sinar surya menatapmu

Tetap takan mempu melihat warna mataku
Yang berharap tak ada pilu di sukmamu,
Dan kan hanya ada bahagia,tawa walau tanpa abstrakku

Menghitung Waktu


aku hanya sedang ingin menghitung waktu.
Masih tetap jarum jarum berkeliling penuh,masih dengan detikannya
Dan tetap aku melaju teratur ketempat ini,kursi hitam ini,layar panas ini

Aku merindukan sabtu yang memanusiakanku
Mengizinkanku duduk bebas membaca buku,menghabisksn waktu dengan kata kata baru
Da aku pula membutuhkan minggu,untuk bernafas lega,tanpa tekanan waktu dan kadang terlelap riang

Aku hanya butuh waktu,
Diandai andai hari senin aku menghirup udara daun nan sejukdari gedung itu
Tetap dengan layar panas,tapi tolong tanpa mesin beruap dingin itu
Hari selasa sampai rabu,aku biarkan tanganku menari dikertas berkolom dengan imajinasiku pula
Diizinkan bernyanyi kan lebih indah kurasa
Dan hari kamis jumat melayang bebas bertemu mandor mandor yg kan bercerita lucu dan menakjupkan

Ah itu hanya hitungan wakru yang bisu
Kan beku pula mengingat ia kan marah pada posisiku

Rabu, 01 Februari 2012

"Tetaplah menjadi serangga kecil". illusi


Akalku berkata kan ia yang Tuhan jodohkan
Dengan seragam orange atau putih putihnya ia kan lantang meminang
Dengan menyematkan kaca mata hitam ia kan sematkan dikedua mataku
Dan ia kan menuntunku terbang…
“Selamat tinggal lalat selamat tinggal serangga” ucapku nanti saat ia menuntun bersama sayap

“janganlah kau ubah,tetaplah menjadi serangga kecilku dan terbanglah dengan sayapmu,semampumu”
Tiba tiba ia berlisan itu hingga aku menatap kembali matanya
Tetap tenang,tetap tajam bola hitam dimatanya,ia bersungguh berkata itu
Benarkah ia memang tak angkuh?
Hingga hatinyapun tak ia terlalu sombongkan setegaknya ia berjalan..
Bicaranya yang mantap dan pasti mengajarku akan ketegasan
Dan ia meyakinkan dengan  jawaban

“tenanglah,sayapku tak selamanya dikedua sisi pundakku.
Ia kan kutinggal sejenak saat lelap tak seperti burung yang kan setia menemani sayapnya selalu.
Jalankupun tak melulu melayang,kakiku masih jauh lebih setia kepadaku
Ada keindahan memang saat terbang,tapi tak kah kau bersyukur apa yang kan kau lihat nanti adalah apa yang kau sudah nikmati langsung??.
Melayangku hanya bentuk pengabdian,
Membantu melipat watu sehingga yang menunggu di Merauke kan cepat kedatangan Aceh
 membantu anak anak yang merindukan ayahnya
mencoba menolong ibu ibu yang sakit dan merindukan anaknya diseberang sana
tak semata hanya berputar putar diudara,tak hanya bermain main disana
aku tetap manusia,dan tetaplah kau menjadi manusia,tetap pulalah menjadi serangga kecilku yang tak pernah diam

“itukah mengapa kau tempatkan sayap logam kecil tepat diatas dadamu,dekat dengan hatimu?
Supaya kau selalu ingat bahwa kau tetaplah menusia” jawabku haru

“iya “

Selasa, 31 Januari 2012

Selamat Ulang Tahun Lil Boy





Mungkin sedikit terlupa tepat saat kapan kulihat kaki kaki mungil menggantung berayun ayun diatas kursi kayu usang. Lesung pipi kecil turut membungkus wajah nan dmai bersama senyum tulus. “kapan?” ia menjawab itu saat kutanya “kapan mamah kepasar”. Tergelak rasanya mengingat saat ia permulaan berkembang.
        Ia selalu tak mau kalah dan irian. Belum terlalu kokoh sendi tulangnya menyongkong ia sudah berani berlari walau pada ppermulaannya trtatih tatih. Masih teringat bangga saat malaikat kecil mulai bergerak bebas. Ia mungkin sudah terlalu bosan trjatuh,terjerembab diatas kursi jalan. Terbata bata berkata dengan usia sekecil itupun ia tak pantang menyerah..
  
  Mungkin ia ingin segera menendang bola,segera mengayunkan kaki kirinya,bukan melempar bola lagi apalagi hanya mengejar. Bahkan terheran bidak catur pula tak ia hiraukan mendiamkan kaki kecilnya. Duduk manis sok dewasa dihadapan ayah atau kaka atau kakanya dengan satu tangan kanan dijangkut,mengerutkan alis meniru ayah dan berfikir keras mengalhkan.
    
Kini mulai besar,rambutnya tak lagi arang. Hanya saja jejak jahitan dikepala masih terlihat jelas bahkan dari kejauhan. Ah aku mulai menyesali kembali. Lupa memegang erat tangan kecilnya dan membiarkannya terlalu asyik melihat keramaian dan berlari hendak menyebrang dan darrrr!! Aku takut mengingatnya kembali.
    
Saat aku pulang,masih dia betah duduk diatas kursi kayu panjang,berayun sedikit lebih susah dengan kaki yang sudah memanjang dan serius mengerjakan tugas diakhir pecan,dengan pensil yang terus berayun ayunan kadang menempel di pelipis kadang di pipi tembamnya yang mulai tirus.
Bola masih menemani kesehariannya,sepatu bolanya berlumuran dan yang mengejutkan ia berkata kan mencuci bersih sepatunya sendiri,padahal aku pulang.

Senin, 30 Januari 2012

Jejak Malam



Jejaku terpapar dikediaman malam.
Disebuah naungan kelabu bulan,mungkin hanya kau yang kutrawang
Bukan layatan haru saat kau hanya menoleh sedetik dan menyiratkan selamat tinggal
Saat kau lambaikan kain putih atas keberbedaan kita
Dan hanya bertatap muram saat kau mulai menyongkong jalan

Satu satu lapisan akalku mungkin hampir mati,
Saat kutau begitu banyak terali yang terkepang semakin menjauhkan kita
Saat kumulai sadar tak mungkin disatukan dalam dua naungan antara putih dan hitam
sehingga kita selalu bertanya “mengapa harus kita yang dibeda?mengapa harus kamu yang berbeda,mengapa kita tak bisa senada sehingga serupa  biru langit dan lautan?”

Jejak malam tak susut menyayat nyayat perasaan,
Kembali menertawakan malam malam lalu saat kita mendiskusikan gambaran sholat dan sembahyang..
Kembali lagi melempar lempar frase impulsif menyedihkan nurani
Kembali dan kembali lagi mereka situasi angin malam yang serupa saat aku dan dia mulai berkenalan dan saling bercanda riang
Dimana aku bisa melihat hal yang sama dari matanya
Melempar lempar  fakta tolol mengenai toleransi,padahal  pada nyatanya tetap tak nyata
Menggaruk lagi detik detik penantian,lagi…..

Yah mungkin kau perlu karakter sejenis untuk kau sematkan kisah seperti ini,jangan aku lagi

Jejak malam,
Aku ingin kau segera mencabut hukuman ini,
Tetaplah datang tapi melangkahlah dengan hujan deras dan angin keras berputar .
Hingga kan digugurkan satu dua dan seterusnya getir getir rasa
Hingga kan dipadamkan saluran semangat dari motivasinya
Dan kan terjadi musim semi di kota tua yang sama
Tanpa perbedaan,tanpa konflik terlalu berkepanjangan dan sia sia
,dengan tokoh aku dan pria lain..
Sehingga nanti kau boleh berjejak kembali,mengusik malamku dan melengking bersama bulan sepuasmu…..

Minggu, 29 Januari 2012

Tentang Buku


Tentang Buku


Saat berbicara mengenai cinta buku aku  selalu teringat perpustakaan SD ku.  Perpustakaan  selalu terkunci,ditutup untuk umum dan tak pernah satupun kutemukan salah satu siswa berada didalamnya. Hanya sesekali kulihat Pak Sholeh seorang penjaga sekolah sekaligus guruku yang bisa masuk. Misterius fikirku.
 Hingga aku merinisiatif mengajak teman temanku untuk meminta izin Pak Sholeh supaya kami diizikan masuk dan membaca buku buku yang ada didalamnya. Beberapa teman sempat menolak,mungkin mereka sedikit bingung hendak berkata apa untuk merayu dan meyakinkan pak Sholeh. Akhirnya setelah meykinkan  beberapa temanku mau menemaniku menemui pak sholeh.
Menunggu pak Sholeh mendekati perpus itu tidak terlalu sulit,pengamanatanku pak Sholeh sering masuk kedalam dan tak jarang membawa sesuatu saat keluar. Dan sampailah pada saat aku mengawali pembujukan tanpa pengombalan tentunya.
“Pak boleh masuk ga?”
“wah jangan ya”
“ko ga boleh sih pak? Inikan perpustakaan,kata mamasku dia bisa pinjam buku diperpus sekolahnya.”
“iyaa,tapi kalau perpus ini dibuka anak anak jadi pada masuk kesini,jadinya berantakan,banyak buku serta barang barang sekolah rusak”
“wah saya janji deh ga akan macem macem didalam,janji ga bakal berantakin deh pak”
“beneran?tapi janji ya tika??jangan berantakin”
“janji Pak Sholeh J

Akhirnya aku dan beberapa temanku,tepatnya gengku bisa masuk kedalam sebuah perpustakaan,sebuah tempat yang aku selalu bayangkan dan impikan. Dan “WONDERFULL ,great!!! It is  so many books arounding me!”... aku bisa melihat deretan warna warni sampul buku dibeberapa rak buku dan aku  bisa memegangnya dengan catatan tanpa merusak posisi buku buku yang sudah tertata rapih. Aku terlalu antusias saat itu,mungkin pak Sholeh yang masih terus mengawasi kami mulai ketakutan melihat tingkahku yang loncat sana loncat sini,lari kesana lari kesini,ambil buku ini ambil buku itu,mirip ulet nangka mungkin membahayakan kerapihan perpus :D.
Aksi pembujukan kembali terjadi. Beberapa buku sudah aku ambil dan aku meminta dibolehkan meminjam beberapa buku itu untuk aku baca dirumah. “Tidak!” pak Sholeh mantap melarang untuk hal itu. beberapa alasan membuat pak sholeh enggan meminjamkan buku perpus . Rasa tanggung jawab kami yang masih kecil mungkin menjadi alasan terbesarnya,salah salah lupa mengembalikan kertas kertas buku bisa jadi kapal kapalan atau bungkus gorengan.
Aku memang susah digugurkan saat berjuang menginginkan sesuatu. Hingga sampai pada saatnya hati pak sholeh terbuka (terpaksa lebih tepatnya) mengizikan aku dan hanya satu atau dua temanku meminjam beberapa buku,dengan wanti wanti “Harus dikembalikan pada waktunya ya,jangan dirusak,diingat ingat ini buku perpustakaan,ada kerusakan dan telat pengembalian dikena denda” . Horrrreee aku bisa baca buku dan menyimak kisah seorang putri kerajaan jawa yang cantik jelita J

 Aku memang selalu malas membaca buku paket pelajaran sekolahku. Hanya membulak balik lembarannya satu satu untuk mencari gambarnya saja. Lucu dan ikut terbawa suasana rasanya saat melihat gambar anak anak bermain kelereng dibuku paket matematika,deretan permen semacam Sugus berderet yang membuatku ikut menghitung jumlahnya,ikan ikan lucu sederhana dan bunga bunga mungil yang membuatku mencoba untuk meniru bentuknya di buku catatanku.
Buku paket bahasa Indonesia dan PPKNku selalu lebih usam dari pada paket yang lainnya. Hati rasanya senang  saat kenaikan kelas dan ayah ibu membawakan buku buku paket pelajaran turunan kaka kakaku. “Wah ada cerita apa dibuku paket yang ini??” hahaa hanya beberapa hari atau minggu buku paket Bahasa Indonesia dan PPKNku habis terbaca,ya walau hanya pada halama halaman ceritanya,melewati teori intinya :D.
Buku bahasa Indonesia Sekolah Dasar  selalu memperbanyak cerita cerita pandek didalamnya untuk menarik minat baca anak anak. Timun mas,Sangkuriang,Malin Kundang,serta dongeng legenda lainnya,cerita pengalaman,biografi dan teks teks pajang yang bersifat naratif dan beralur selalu membuatku tak bosan bosannya membulak balik dan mengulang ulang cerita yang sudah dibaca. Paket PPKN selalu juga menarik minat bacaku. Bayangan tentang undang undang beserta pasal ayat, tata pemerintahan tentu jarang tercantum di buku paket PPKN sekolah dasar. Yang ada adalah cerita cerita dan gambaran hidup bermasyarakat untuk memasukan inti pelajaran moral seperti “kejujuran,tanggung jawab,musyawarah,tolong menolong dan lainnya”untuk lebih mudah masuk kedalam pengertian siswa. Yang mungkin membuatku sedikit tau tentang arti RT,kelurahan,pak Camat J.  Kecintaanku pada buku mungkin berawal dari hal kecil yang menyenangkan itu.

Senin, 16 Januari 2012

Mayat



Maka,
Saat hati benar telah dibuta
Hanya kabut terawang-awang,
hanya kunang berberang-berang,
hanya oase belaka yang tak tersadarkan,
Iyakah aku bisa dibilang setegar karang?
Nyata-nyata aku seperti mayat berjalan
Menggendong lautan dipundak 
hingga bungkukanku kian mengajarkanku ketidak berartian.

Dan maka,
Pabila rautku bersanjung nampak bak taburan bintang
berbinar binar terang dan tenang,
bersketsakan waktu keemasan.
Bahkan seolah menggenggam dimensi keabadian...
Nyatakah kalian menerawangku?!

Aku mayat..
Mayat disisni.....
bukan dawaian kekokohan yang tercermin
yang anti bodoh anti mati
..

dan aku... mayat...mayat
Yang menghalau keoptimisan,
yang mulai lupa Tuhan!
dan hanya tinggal Mayat..
hanya tinggal jasad.


Posting perdana

Jadi juga blog perdanaku. Setelah bergelut mencari cara untuk bisa mempublikasikan tulisan-tulisanku yang sepertinya hanya mampir dilembaran lambaran buku dan ide-ide yang kabur tanpa hasil nyata,akhirnya blog menjadi wahana yang aku pilih untuk bertempur mengkongritkan semua ide ide cerita yang selalu melintas dalam anganku. Sebelum pertempuran yang ditargetkan belum terwujud dan masih dalam proses.

Semoga rangkaian alur ide berupa kalimat-kalimat,adegan-adegan,dialog-dialog bahkan kejadian-kejadian yang muncul seketika diotaku bisa lebih terstruktur dan terwujud cerita diblog ini.

Benang merah,menjadi nama blog pilihanku terkait dengan warna kesukaanku merah yang menjadi garis jalan cerita(benang merah) dalam kehidupanku,sengaja dan tanpa disengaja.Mungkin beberapa orang sudah membaca buku karya Fira Basuki "Biru" yang pada intinya(benang merahnya) bercerita mengenai potongan kisah yang berkaitan dengan kata biru dari beberapa tokoh yang menjadi tokoh utama sepanjang alur buku itu. Keambiguan kata biru dimanfaatkan Fira Basuki untuk membagi masing masing benang merah tokoh sehingga semua potongan kisah berbenang merah(bertema) biru.

Dari sana aku terinspirasi mengangkat "Merah" disertai kata "benang" didepannya sehingga menjadi frase yang bermakna "Inti/tema/ide cerita" (maaf jadi seperti sedang membahas pelajaran bahasa indonesia :) untuk menjadi nama blogku ini . Dan karena hampir setiap orang akan bertanya "apa intinya?" pada setiap perbincangan yang terjadi,diucapkan maupun tidak diucapkan . Dan didalam otak kita akan selalu berputar satu kata dominan Jadi yang merupakan perwujudan kata pengantar kesimpulan yang memperingkas begitu banyaknya kata untuk menemukan Benang Merah dari rangkaian cerita yang dialami diri kita sendiri. Semakin yakinlah aku memilih Benang Merah untuk menjadi Benang Merah dan penyatu tulisan tulisanku(maaf membingungkan).

Sadarkah, kita adalah pemain utama dalam sebuah karya besar kehidupan? dan sadarkah kita, setiap manusia mempunyai ide cerita/benang merah yang berbeda beda dan luar biasa?. Dan mungkin setelah kita merenung dan berfikir sejenak akan hal itu,kita akan sadar takdir selalu menjadi bayangan kita,tapi lampu bisa menjadi nasib kita. (nanti saya ulas maksud kalimat itu dalam postingku berikutnya :)

Cukup untuk kata pengantarnya,semoga Benang Merah yang nantinya aku isi dengan cerpen,puisi dan tulisan tulisan(beberapa karya orang orang terdekatku) serta informasi informasi lainnya dapat bermanfaat dan berguna.

Sekian.....
Words is our World.
Terimakasih Tuhan,terimakasih semuanya .....

Jangan ragu memulai,jangan menunduk lesu saat melangkah,jangan takut saat ditikam :D