Kamis, 08 Maret 2012

Mungkin Kecewa


Aku mungkin yang sedang bersiap kecewa,
Dihalauan kata ketika nurani berkata malam tlah tiba
Dengan abu abu jingga diujung tepian bumi
Dengan langit yang mulai mati menghitam atau mungkin hanya tinta kehidupan

Bersiap kecewa karena disaat malamlah ia kan terbaring diatas sana
Menyebarkan kata kata hingga jatuh dibawah tempat beranda angin biasa enggan berputar,disini
Yang terdengar dia mulai senyap menghilang bersama jarum jam
Mengucapkan salam malam dan menyuguhkan pisau malam yang siap merajang

Merajang,bukan karena kau penjahat dikediaman malam
Atau mungkin bukan juga terlalu fulgar aku sebut kau serupa perajam,kau berpisau bukan rajam

Mulai diiris,tipis saat 22.00 datang dan kita mulai berpencar,

Aku hanya merenungkan simpati yang mulai menjadi banaspati dalam hati
Membiarkan kau yang mungkin sudah beberapa kali mengacungkan belati sedetik setelah kau tebar bunga
Hampir lupa rasa saat kau berkata perang dan aku hampir mati

Aku  heran mengapa engkau yang mampu seperti itu
Padahal perangaikupun bisa lebih kejam mencabik cabikmua,atau aku hanya berilusi?

Mungkin ada kebaikan dalam pandanganmu itu hingga aku  terluluhkan sekejap,
Aku terbiasa mendengar nada nasihat,dan kau tebar itu
Aku terbiasa menyerap hikayat dan kau setitik mulai mengenalkan alur
Ada kesamaan batu dalam kepala,hingga aku dapat bercermin saat dialog malam datang dan kita berbincang,

Siap kecewa,karena aku yang tau perangaiku,dan mulai tau perangaimu,serupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar