Senin, 16 Januari 2012

Mayat



Maka,
Saat hati benar telah dibuta
Hanya kabut terawang-awang,
hanya kunang berberang-berang,
hanya oase belaka yang tak tersadarkan,
Iyakah aku bisa dibilang setegar karang?
Nyata-nyata aku seperti mayat berjalan
Menggendong lautan dipundak 
hingga bungkukanku kian mengajarkanku ketidak berartian.

Dan maka,
Pabila rautku bersanjung nampak bak taburan bintang
berbinar binar terang dan tenang,
bersketsakan waktu keemasan.
Bahkan seolah menggenggam dimensi keabadian...
Nyatakah kalian menerawangku?!

Aku mayat..
Mayat disisni.....
bukan dawaian kekokohan yang tercermin
yang anti bodoh anti mati
..

dan aku... mayat...mayat
Yang menghalau keoptimisan,
yang mulai lupa Tuhan!
dan hanya tinggal Mayat..
hanya tinggal jasad.


1 komentar: